Bupati Klaten Ngopi Bareng Relawan
By Admin
nusakini.com-Klaten – Bupati Klaten Hj Sri Mulyani mengatakan, Kabupaten Klaten rawan bencana alam maka dibutuhkan kekompakan seluruh relawan yang ada di Kabupaten Klaten. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten agar menampung aspirasi dan keinginan relawan khususnya pengadaan peralatan relawan untuk mendukung tugas relawan.
Penegasan Bupati Klaten Hj Sri Mulyani tersebut disampaikan pada acara “Ngopi Merapi Bareng Bupati Klaten” dan pelepasan Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, H Bambang Giyanto yang memasuki purna tugas yang diadakan di Pendapa Rumah Dinas Bupati Klaten, Jumat (1/2).
Menurut Hj Sri Mulyani, peralatan seperti mesin senso pemotong katu, handy talky (HT) sudah dianggarkan pada APBD Perubahan 2018 lalu. Kemudian aspirasi pengadaan sepatu boot dan jas hujan untuk para relawan bila potensi anggaran pada APBD Perubahan 2019 akan dilakukan pengadaan.
Bupati Klaten Hj Sri Mulyani mengapresiasi kepada para relawan yang selama ini bertugas secara ikhlas dan tanpa pamrih untuk kepentingan tertentu. Sedangkan adanya masukan untuk pembangunan gedung BPBD Klaten pada tahun 2019 ini baru tahap persiapan dan semoga bisa dibangun pada tahun 2020 mendatang dan sebelum gedung BPBD selesai dibangun nantinya BPBD akan ditempatkan di eks Gedung SMPN 2 Klaten.
Hj Sri Mulyani mengatakan, gedung BPBD Klaten akan dibangun di tempat yang sama karena usulan lokasi gedung BPBD di area lahan Taman Gergunung, Klaten Utara akan dibangun rest area mandiri dalam rangka menyongsong dibangunnya jalan Tol Solo-Klaten-Yogyakarta. Sebab jalan Tol Solo-Klaten-Yogyakarta yang pada tahun 2019 akan dilakukan pembebasan lahan nantinya di Kecamatan Ngawen akan ada toll exit atau jalur pintu ke luar jalan tol yang akan melintasi Gergunung, Klaten Utara.
Sementara itu Sekda Klaten Drs H Jaka Sawaldi MM selaku Kepala Sekolah Sungai Kabupaten Klaten pada acara “Ngopi Merapi Bareng Bupati Klaten” mengatakan, ancaman bencana di Klaten antara lain erupsi Gunung Merapi, angin puting beliung, banjir, kebakaran dan tanah longsor.
Di Klaten ada sebanyak 67 komunitas relawan dengan anggota sekitar 500 relawan. Para relawan, kata Sekda Klaten Drs H Jaka Sawaldi MM, selalu bahu membahu jika ada bencana alam di Klaten dengan cara bergerak tanpa ada komando dan bertugas secara mandiri. Khusus relawan di lereng Gunung Merapi juga melakukan pemberdayaan untuk pengembangan kopi sehingga sekarang berkembang tiga kelompok kopi di lereng Gunung Merapi yakni Kopi Sapu Angin, Kopi Sidorejo dan Kopi Balerante.(p/ab)